Cahaya dalam Fotografi Part 1
“ Cahaya menjadi unsur yang sangat penting dalam fotografi, tidak ada cahaya fotografi tidak akan ada. Begitu pentingnya cahaya untuk membangun karya, pemotret semestinya memahami bagaimana dinamika cahaya dalam fotografi. “
Melukis dengan cahaya, apa yang terlintas pada diri kita?
Bagi pelaku dan penikmat dunia fotografi tentu sangat paham istilah tersebut. Melukis dengan cahaya adalah pengertian yang populer tentang fotografi. Cahaya menjadi sangat penting dan wajib ada dalam proses penciptaan karya foto, begitulah yang disebutkan dalam beberapa buku maupun artikel fotografi.
Salah satu sumber cahaya dalam fotografi yang akan kita bahas dinamikanya adalah cahaya alami atau available light. Sumber cahaya alami menjadi favorit bagi pecinta fotografi diberbagai pemotretan. Pecinta human interest tentu sangat bersahabat dengan cahaya alami yang berasal dari matahari. Seorang street photographer akan bereksperimen dengan membuat shadow, flare atau efek lainnya pada obyek pemotretan. Seorang landscaper (julukan pemotret obyek landscape) sangat akrab dengan cahaya alami yang berasal dari matahari terbit dan tenggelam, cahaya bulan dan lain sebagainya. Sampai pada pemotretan makanan atau food photography juga sering memanfaatkan cahaya alami untuk memberikan kesan natural. Begitulah gambaran dinamika cahaya dalam fotografi yang dimanfaatkan oleh para pemotret.
Pertanyaannya, apakah para pemotret mengetahui dinamikanya?
Di sini kita akan membahas dinamika sederhana mengenai bagaimana efek cahaya alami, kesan apa yang dihasilkan serta kelebihan dan kekurangannya.
Dalam foto ilustrasi pada pemotretan human interest, cahaya alami (available light) yang datang dari arah samping obyek pada foto di bawah menimbulkan efek gelap terang (shadow & high light). Intensitas cahaya yang cukup keras pada foto berwarna dapat menjadi masalah serius karena menyebabkan beberapa bagian obyek terlihat kelebihan cahaya (over exposure).
Kelebihan cahaya pada obyek foto yang dihasilkan oleh kamera digital akan menghilangkan detail dari obyek foto dikarenakan sensor kamera sulit membaca obyek yang terkena cahaya berlebih.
Foto di bawah, terlihat cahaya dengan intensitas cukup keras datang dari arah belakang (back lighting) area obyek pengendara sepeda motor. Jalan terlihat mengkilat dan licin karena beberapa saat sebelum pemotretan diguyur hujan.
Situasi ini sudah dapat kita lihat tanpa bantuan view finder pada kamera sesaat sebelum didokumentasikan. Observasi mata telanjang diperlukan beberapa saat sebelum kita membingkai obyek dan menekan shutter. Pemotretan outdoor dengan cahaya alami (available light) ini cukup menguntungkan bagi pemotret, efek dari cahaya dapat dilihat langsung karena cahaya bersifat continous sehingga efek cahaya seperti shadow (bayangan) dan jalan mengkilat sudah terlihat dan menjadi modal mengeluarkan jurus fotografi apa yang akan kita pakai untuk memaksimalkan obyek yang akan di abadikan, sambil menunggu momen terbaik dari obyek foto.
Pengambilan gambar dengan sudut pandang atas (high angle) selain dimaksudkan untuk lebih menangkap bayangan dapat memasukkan elemen foto lebih banyak dalam frame. Pemilihan efek hitam putih dapat memberikan nuansa dramatis pada foto tersebut. Pengetahuan waktu yang tepat (golden moment) untuk melakukan pemotretan mutlak harus dipahami para pemotret jalanan agar mendapatkan cahaya terbaik pada saat pemotretan. Selain golden moment, pemilihan sudut pandang juga perlu dipelajari.
Pemotret akan kehilangan momen dan efek cahaya yang diinginkannya, jika posisinya kurang tepat. Beberapa contoh kasus ilustrasi foto (pedagang pasar dan pengendara sepeda motor), apabila pemotret berada pada posisi tidak tepat maka ada beberapa kemungkinan terjadi seperti hasil foto over exposure pada beberapa detail bagian obyek, foto siluet karena lensa kamera hampir berhadapan dengan arah datang cahaya, munculnya flare dimana lensa terpapar cahaya yang cukup keras atau mendapatkan foto dengan bayangan yang jatuh tidak tepat pada setting sebuah foto. Kemungkinan itulah yang berpotensi muncul jika pemotret kurang jeli memahami arah datang cahaya dalam pemotretan.
Cahaya alami mempunyai beberapa kelebihan diantaranya:
- Efek cahaya dapat dilihat langsung oleh pemotret pra pemotretan.
- Efek cahaya yang ditimbulkan terlihat alami
Selain mempunyai beberapa kelebihan, kita juga harus mengenali beberapa kekurangan cahaya alami, diantaranya:
- Pemotret tidak dapat memindahkan arah datang cahaya
- Tidak dapat ditingkatkan intensitas cahayanya
- Cahaya tidak menentu
Kelebihan dari kita memanfaatkan cahaya alami di atas bukan alasan kita untuk terus menerus memotret di luar ruangan (outdoor).
Kelemahan di atas juga bukan menjadi alasan untuk kita berhenti memotret dan belajar fotografi, kelebihan dan kekurangan dijadikan sebagai salah satu pemahaman sebelum melakukan pemotretan.