Cahaya dalam Fotografi Part 2
“Cahaya alami dan cahaya buatan dalam fotografi sejatinya mempunyai fungsi yang sama yaitu menerangi obyek, keduanya mempunyai karakteristik dan dinamika yang khas jika pemoret mampu memaksimalkannya“.
Cahaya dalam fotografi berdasarkan sumbernya dibagi menjadi dua yaitu cahaya alami (available light) dan cahaya buatan (artificial light). Cahaya alami seperti yang telah dibahas dalam tulisan sebelumnya (Cahaya dalam Fotografi Part 1) sedikit memberikan pemahaman bagaimana dinamika tentang cahaya yang dibutuhkan serta memahami kelemahan kelebihan aplikasinya dalam pemotretan, sehingga pemotret dapat menyiasatinya dalam pemotretan.
Sumber cahaya yang kedua selain cahaya alami adalah cahaya buatan, cahaya buatan secara umum mempunyai fungsi yang sama dengan cahaya alami. Perbedaannya adalah cahaya alami berasal dari cahaya alam seperti matahari dan pantulan bulan, sedangkan cahaya buatan berasal dari alat yang mampu mengeluarkan cahaya buatan manusia seperti lampu studio, flash, cahaya lilin dan lain sebagainya. Cahaya buatan merupakan cahaya yang keluar dari sebuah alat buatan manusia yang didesain sedemikian rupa sehingga dapat mengeluarkan cahaya untuk menerangi obyek.
Ketika kita semakin paham fungsi cahaya dalam fotografi, kita sebagai pemotret wajib memahami, memaksimalkan dan mengontrol cahaya agar dapat menyinari obyek sesuai kebutuhan pemotretan.
Berbeda dengan cahaya alami, pemotret kesulitan menambahkan dua sumber cahaya alami karena matahari cuma ada satu atau mungkin ditambah cahaya dari bulan? hanya Tuhan yang mampu melakukannya.
Pemotret hanya mampu melakukan teknik memantulkan cahaya alami dengan menggunakan reflector atau benda yang dapat memantulkan cahaya agar seolah-olah cahaya datang dari dua sumber atau lebih.
Pada pemotretan menggunakan cahaya buatan, pemotret dapat meletakkan sumber cahaya satu, dua, tiga bahkan sepuluh sumber cahaya untuk menerangi obyek. Perlu diketahui, alasan menggunakan satu lampu, dua lampu, tiga lampu semestinya berdasarkan kebutuhan.
Beberapa lampu seperti lampu studio atau mobile light mempunyai karakteristik yang berbeda. Setiap merek lampu flash mempunyai kelemahan dan kelebihan tetapi kita tidak akan membicarakan hal tersebut. Kita lebih fokus memahami bagaimana esensi sebuah sumber cahaya.
Apa saja yang perlu dipersiapkan ketika melakukan pemotretan dengan lampu flash?
Seorang pemotret perlu membuat sketsa.
Seberapa penting sketsa itu dibuat?
Sketsa bagi seorang pemotret merupakan peta dimana dapat mengetahui bagian mana saja yang akan disinari serta intensitas cahaya yang dibutuhkan untuk menyinari obyek. Sketsa dapat membantu pemotret menghitung jumlah flash dan menentukan jenis flash yang dibutuhkan.
Pengunaan satu lampu flash akan menghasilkan karya fotografi dengan tipikal cahaya tertentu. Dua lampu semestinya akan menghasilkan tipikal cahaya yang berbeda dengan satu lampu dan begitu seterusnya.
Pemotret semestinya mengetahui perbedaan efek cahaya yang dihasilkan dengan menggunakan satu atau dua lampu flash dan mampu membuktikan dari karya yang dibuatnya.
Bukan berarti pengunaan satu lampu tidak dapat membuat karya foto menjadi menarik, pemahaman terhadap posisi obyek dengan kondisi cahaya tertentu menjadi acuan dalam menentukan arah sumber cahaya. Sebagai contoh gambar di atas, kondisi cahaya saat pembuatan foto sosok seorang petarung wanita sangatlah minim. Pemotretan dilakukan pukul 17.00 di sasana latihan, penerangan yang ada hanyalah beberapa lampu ruangan yang sangat tidak memungkinkan melakukan pemotretan tanpa menggunakan tambahan cahaya lampu flash, selain itu obyek foto selalu bergerak.
Disinilah penggunaan satu lampu flash yang ditempatkan di samping obyek akan cukup efektif memberikan efek cahaya sehingga membantu merepresentasikan konsep yang diharapkan. Cahaya keras yang menerpa sisi obyek (body light) dapat memberikan kesan kerasnya jiwa seorang petarung.
Penggunaan flash yang banyak tidak selalu menghasilkan karya fotografi yang menarik, beberapa kasus sering terjadi seorang pemotret menggunakan banyak lampu untuk menerangi obyek foto agar terlihat profesional. Bukan itu yang sebenarnya kita harapkan, karya fotografi lebih dari sekedar proses, karya fotografi adalah hasil akhir dari semua proses aplikasi teknis untuk menggambarkan obyek tertentu.
Apa yang terjadi jika menggunakan dua lampu flash atau lebih dalam pemotretan foto ilustrasi?
Menambah sumber cahaya dalam kondisi tertentu dapat menjadi bumerang bagi pemotret. Sebagai contoh dalam pemotretan foto ilustrasi di atas, ketika pemotret menggunakan dua buah lampu flash atau lebih kemungkinan besar akan mengurangi kesan dramatis. Penambahan lampu flash otomatis akan memberikan efek lebih terang pada beberapa sisi. Pada kasus foto di atas, menerangi background pada area obyek akan memberikan efek kotor dan ketidakteraturan sehingga dengan sengaja background tidak disinari sempurna dikhawatirkan mengganggu obyek utama. Menerangi obyek secara langsung akan berakibat foto nampak flat dan kulit terlihat berminyak atau mengkilat.
Pemilihan satu lampu dalam kondisi semacam ini cukup beralasan diantaranya menyamarkan background yang mengganggu obyek utama, memberikan kesan dramatis, misterius dan memunculkan karakter obyek.
Selain beberapa hal di atas, apa yang dapat dilakukan dengan menggunakan satu lampu flash?
Ataukah kita tidak dapat melakukan apa-apa?
Dengan menggunakan satu lampu flash kita juga dapat membuat bayangan untuk memberikan kesan tertentu pada sebuah foto. Pada foto di bawah, seorang model sedang bersandar, nampak ada bayangan pekat di samping kiri. Bayangan muncul karena letak sumber cahaya atau lampu flash berada disebelah kanan obyek utama foto sehingga cahaya terhalang oleh obyek foto dan membentuk bayangan. Bayangan sengaja dimunculkan untuk mengisi kekosongan background yang nampak monoton, alasan itulah mengapa bayangan dimunculkan.
Kata orang, kalau memotret itu jangan sampai ada bayangannya?
Itu tidaklah salah, tetapi untuk kepentingan tertentu seperti pas foto untuk kepentingan yang resmi sebisa mungkin minim atau bahkan tidak muncul bayangan.
Munculnya bayangan dalam beberapa foto di atas bukanlah pembenaran atas kesalahan. Bayangan dibuat agar foto lebih menarik dan bervariasi. Penggunaan satu lampu sebagai sumber cahaya dapat membuat sebuah obyek foto menjadi lebih menarik dan dramatis. Sehingga menjadi tugas berat seorang pemotret ketika menggunakan lampu flash lebih dari satu, seharusnya dapat membuat sebuah foto yang sangat menarik, sangat bervariasi bukan sebaliknya.