Tag www.mirzaadi.my.id

cahaya dalam fotografi

Cahaya dalam Fotografi Part 1

“ Cahaya menjadi unsur yang sangat penting dalam fotografi, tidak ada cahaya fotografi tidak akan ada. Begitu pentingnya cahaya untuk membangun karya, pemotret semestinya memahami bagaimana dinamika cahaya dalam fotografi. “

Melukis dengan cahaya, apa yang terlintas pada diri kita?

Bagi pelaku dan penikmat dunia fotografi tentu sangat paham istilah tersebut. Melukis dengan cahaya adalah pengertian yang populer tentang fotografi. Cahaya menjadi sangat penting dan wajib ada dalam proses penciptaan karya foto, begitulah yang disebutkan dalam beberapa buku maupun artikel fotografi.

Salah satu sumber cahaya dalam fotografi yang akan kita bahas dinamikanya adalah cahaya alami atau available light. Sumber cahaya alami menjadi favorit bagi pecinta fotografi diberbagai pemotretan. Pecinta human interest tentu sangat bersahabat dengan cahaya alami yang berasal dari matahari. Seorang street photographer  akan bereksperimen dengan membuat shadow, flare atau efek lainnya pada obyek pemotretan. Seorang landscaper (julukan pemotret obyek landscape) sangat akrab dengan cahaya alami yang berasal dari matahari terbit dan tenggelam, cahaya bulan dan lain sebagainya. Sampai pada pemotretan makanan atau food photography juga sering memanfaatkan cahaya alami untuk memberikan kesan natural. Begitulah gambaran dinamika cahaya dalam fotografi yang dimanfaatkan oleh para pemotret.

Pertanyaannya, apakah para pemotret mengetahui dinamikanya?

Di sini kita akan membahas dinamika sederhana mengenai bagaimana efek cahaya alami,  kesan apa yang dihasilkan serta kelebihan dan kekurangannya.

Dalam foto ilustrasi pada pemotretan human interest, cahaya alami (available light) yang datang dari arah samping obyek pada foto di bawah menimbulkan efek gelap terang (shadow & high light). Intensitas cahaya yang cukup keras pada foto berwarna dapat menjadi masalah serius karena menyebabkan beberapa bagian obyek terlihat kelebihan cahaya (over exposure).

Kelebihan cahaya pada obyek foto yang dihasilkan oleh kamera digital akan menghilangkan detail dari obyek foto dikarenakan sensor kamera sulit membaca obyek yang terkena cahaya berlebih.

cahaya dalam fotografi
photo by mirza adi

Foto di bawah, terlihat cahaya dengan intensitas  cukup keras datang dari arah belakang (back lighting) area obyek pengendara sepeda motor.  Jalan terlihat mengkilat dan licin karena beberapa saat sebelum pemotretan diguyur hujan.

cahaya dalam fotografi
photo by mirza adi

Situasi ini sudah dapat kita lihat tanpa bantuan view finder pada kamera sesaat sebelum didokumentasikan. Observasi mata telanjang diperlukan beberapa saat sebelum kita membingkai obyek dan menekan shutter. Pemotretan outdoor dengan cahaya alami (available light) ini cukup menguntungkan bagi pemotret, efek dari cahaya dapat dilihat langsung karena cahaya bersifat continous sehingga efek cahaya seperti shadow (bayangan) dan jalan mengkilat sudah terlihat dan menjadi modal mengeluarkan jurus fotografi apa yang akan kita pakai untuk memaksimalkan obyek yang akan di abadikan, sambil menunggu momen terbaik dari obyek foto.

Pengambilan gambar dengan sudut pandang atas (high angle) selain dimaksudkan untuk lebih menangkap bayangan dapat memasukkan elemen foto lebih banyak dalam frame. Pemilihan efek hitam putih dapat memberikan nuansa dramatis pada foto tersebut. Pengetahuan waktu yang tepat (golden moment) untuk melakukan pemotretan mutlak harus dipahami para pemotret jalanan agar mendapatkan cahaya terbaik pada saat pemotretan. Selain golden moment, pemilihan sudut pandang juga perlu dipelajari.

Pemotret akan kehilangan momen dan efek cahaya yang diinginkannya, jika posisinya kurang tepat. Beberapa contoh kasus ilustrasi foto (pedagang pasar dan pengendara sepeda motor), apabila pemotret berada pada posisi tidak tepat maka ada beberapa  kemungkinan terjadi seperti hasil foto over exposure pada beberapa detail bagian obyek, foto siluet karena lensa kamera hampir berhadapan dengan arah datang cahaya, munculnya flare dimana lensa   terpapar cahaya yang cukup keras atau mendapatkan foto dengan bayangan yang jatuh tidak tepat pada setting sebuah foto. Kemungkinan itulah yang berpotensi muncul jika pemotret kurang jeli memahami arah datang cahaya dalam pemotretan.

Cahaya alami mempunyai beberapa kelebihan diantaranya:

  1. Efek cahaya dapat dilihat langsung oleh pemotret pra pemotretan.
  2. Efek cahaya yang ditimbulkan terlihat alami

Selain mempunyai beberapa kelebihan, kita juga harus mengenali beberapa kekurangan cahaya alami, diantaranya:

  1. Pemotret tidak dapat memindahkan arah datang cahaya
  2. Tidak dapat ditingkatkan intensitas cahayanya
  3. Cahaya tidak menentu

Kelebihan dari kita memanfaatkan cahaya alami di atas bukan alasan kita untuk terus menerus memotret di luar ruangan (outdoor).

Kelemahan di atas juga bukan menjadi alasan untuk kita berhenti memotret dan belajar fotografi, kelebihan dan kekurangan dijadikan sebagai salah satu pemahaman sebelum melakukan pemotretan.

Fotografi bukanlah Fotografer

Kita akan tanyakan kembali tentang apa itu fotografi ? agar tahu dari mana kita memulai.

Sebuah pertanyaan tentang apa itu fotografi?, nampaknya sudah kalah populer dengan pertanyaan apa merek kameramu? seri apa? lensanya pakai apa?

Sebagai pengantar pembahasan mengenai fotografi, alangkah baiknya mengerti dan paham apa itu fotografi. Menurut Wikipedia, fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu “photos” : Cahaya dan “Grafo” : Melukis/menulis) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya.

Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera, tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.

Seperti kita pahami bersama, fotografi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan bidang seni komunikasi visual dua dimensi,

Fotografi bukanlah fotografer,

yang sering disebut fotografer adalah pelakunya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tertulis bahwa fotografer adalah juru foto. Fotografer merupakan sebutan para pelaku dunia fotografi yang beraktifitas dan berkegiatan menghasilkan karya foto.

Fotografi bukanlah pemandangan atau landscape,

Landscape adalah salah satu obyek dalam fotografi, sama halnya dengan manusia, hewan atau benda lain berupa obyek yang berada dalam setting kehidupan.

Fotografi bukanlah ide atau konsep,

Ide, konsep, teknik merupakan proses yang terjadi ketika seseorang melakukan aktifitas memotret.

Fotografi bukanlah lembaran foto,

Lembaran foto adalah buah dari proses mekanik bahkan elektronik dari sebuah alat perekam gambar bernama kamera.

Fotografi adalah suatu seni dimana pelakunya (fotografer) menggunakan kamera untuk menerjemahkan ide-ide, yang disusun berdasarkan konsep kemudian diaplikasikan dengan teknik fotografi dan digambarkan dalam sebuah karya foto.

Proses menghasilkan karya fotografi melibatkan beberapa proses seperti, proses berpikir mengenai ide dan gagasan, perhitungan matematis menentukan angka yang tepat pada setting kamera, menentukan arah dan intesitas cahaya, merasakan interaksi obyek dilanjutkan dengan proses mekanik dan elektronik yang terjadi pada kamera, berakhir dengan proses kimiawi pencetakan lembaran foto.

Beberapa pendapat mengenai fotografi yang dapat kita jadikan acuan dari seorang tokoh fotografi dunia yaitu Ansel Adam yang terkenal dengan karya-karya fotografi hitam putih, seperti :

“Photography is more than a medium for factual communication of ideas. It is a creative art.”

Fotografi lebih dari sekedar sebuah sarana ide komunikasi faktual. Fotografi adalah sebuah seni kreatif.

“Photography, as a powerful medium of expression and communications, offers an infinite variety of perception, interpretation and execution.”

Fotografi sebagai media berekspresi dan komunikasi yang kuat, menawarkan berbagai persepsi, interpretasi dan eksekusi yang tak terbatas.

Visit Us On FacebookVisit Us On Instagram